Musik+ – Band musik keras Derau baru saja resmi luncurkan album kedua bertajuk ‘Damn It‘ di Kafe Treehaus Bar Kemang, Jakarta Selatan (27/5).

Album yang berisi 10 lagu ini diperkenalkan 4 (“We Will Wild/Get RiD“, “Terror on My Sunday“, “Peluru” dan “Cangkem Asu“) lagu kepada awak media pada hearing session yang merupakan rangkaian acara peluncuran album tersebut.

Semua karya musik ini diciptakan oleh DERAU, 3 lagu diciptakan drummer Jack Bowe bersama gitaris Arik Lenski di band sebelumnya Underground Tower.

Pemberian nama Derau HC sendiri bertujuan untuk membedakan dengan band bernama derau lainnya dengan genre dan hal lain seperti benda dan penggunaan nama derau lainnya. Derau HC adalah Hardcore CrossOver dari Indonesia.

Band yang sekarang  beranggotakan Rino Jonges (vocal), Tomy (gitar), Kiki Ezy (bass), dan Jack Bowe (drum) mengungkapkan bagaimana mereka berempat dipersatukan dalam musik di Derau HC saat ini padahal notabene keseharian mereka bekerja atau berprofesi justru jauh dan bukan dibidang musik.

Mereka berangkat dari disiplin ilmu yang berbeda pula. Ada yang bekerja dibroadcast tv, ada yang di sekolah perkapalan, ada ahli IT dan manajemen disebuah media komunikasi BUMN.

Mereka kumpul kembali untuk melepas kegelisahan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari hari dan melakukan setiap lagu dalam album secara hati-hati, cukup rinci dan detail seperti halnya musisi lain yang melakukannya secara serius.

Selain itu ternyata banyak musik dan musisi yang menginspirasi mereka hingga akhirnya mereka membentuk dan menelurkan karya-karya musiknya.

“Sebetulnya karena kita semua ini pada suka banyak aliran musik, semua ide-ide kita keluarin, kita kumpulin, lalu kita buat sesuatu yang beda di Derau ini”, ujar Rino Jonges sang vokalis saat sesi tanya jawab dengan media di kafe Treehaus Bar Kemang, Jakarta Selatan (27/5).

Sementara Jack Bowe penabuh drum dengan tegas menyebutkan bahwa Didi Kempot adalah sosok musisi yang menginsipirasi untuk dirinya,

“Kalau buat saya sosok ‘The Godfather of Broken Heart’ Didi Kempot masih nomer satu buat saya. Karena itu yang buat ga lupa Indonesia-nya dan dia evergreen juga. Dari anak-anak sampai orangtua semua suka. Ditengah-tengah serbuan K-pop, serbuan apalah tiba-tiba dia boom, gila sih itu!”, tegasnya saat ditanya siapa musisi yang menginspirasinya.

Album ke 2 berjudul ‘Damn It’ merupakan pencapaian pertama DERAU untuk full album ditahun 2023 ini setelah sebelumnya tahun 2020 bulan Januari awal pandemi merilis mini album KOINONIA berisi 5 lagu dan  di tahun 2022 rilis Single “Terror on My Sunday”. Aransemen komposisi lagu dibangun bantu oleh Ikul Sarden, yang juga bertindak sebagai produser album sebelumnya.

Sedangkan untuk pengerjaan sampul digital merupakan hasil desain grafis Dogger (musisi) diambil dari foto hasil bidikan Tom Alcore.

Karya album musik  terbaru ini, didukung oleh Ade Himernio (gitaris band NOXA mengisi gitar ke 2 dilagu “Gila” dan Chaka Priambudi (Produser – Musisi – Band Leader Lantun Orchestra) dalam Isian Kendang dan Gamelan dilagu ”Cangkem Asu”.

Proses  rekaman dilakukan di Jakarta – Indonesia. Satu lagu bernuansa Jawa berjudul “Cangkem Asu” ini melibatkan rekan rekan dari Jawa Tengah – Jogjakarta dan Jawa Timur untuk lebih menginisiasi Pengejaan Lirik dan Esensi Penulisan Jowo Walikan.

Menurut penuturan Kiky (bassist) dan Jack Bowe (drummer),

“Kami membuat Hardcore dan Crossover yang agak berbeda adalah dengan memasukkan unsur campuran Native Ethnical Indonesia dalam musik distorsi yang kami mainkan dan itu menjadi “keharusan” bagi kami di setiap rilis album juga vokal Opera /Choir dan hal hal yang tidak terlalu pakem dalam musik Crossover Hardcore”, tutur mereka.

Tidak ada karya yang di “Anak Tiri” kan atau dianggap paling diunggulkan karena semua dijagokan. Album “Damn It” akan dirilis secara tidak eksklusif di semua lini toko musik fisik De Majors. Dan segera akan dirilis video klip dari salah satu judul lagu : “GET RID (We Will Wild)”.

Jack Bowe menuturkan bahwa untuk strategi promo atas kelanjutan dari dirilisnya album ‘Damn It’ akan mempersiapkan beberapa konser/showcase-showcase dalam rangka memperkenalkan kepada khalayak luas.

“Kami melakukan hal bermusik bukan sekedar hobi tapi juga professional karena keringat, uang, darah juga air mata tercurah juga disini”, demikian penuturan drummer mereka, intinya totalitas.

“Kita memang baru ada album dalam bentuk fisik CD belum ada di digital platform ke depan setelah ini akan kita buat, juga showcase-showcase habis ini”, pungkasnya.

Sebelum acara peluncuran album ‘Damn It’ berakhir, DERAU menyuguhkan penampilan spesialnya di atas panggung sebagai penutup menghibur para awak media dan tamu undangan serta keluarga yang hadir.

Album ‘Damn It’ DERAU sudah dapat dimiliki dalam bentuk CD di toko musik De Majors yang berlokasi di kawasan M-Bloc Jakarta Selatan.