Musik+ – Group band rock asal Surabaya, Boomerang, kini kembali lagi ke dunia blantika musik tanah air, setelah lama vakum karena meninggalnya bassist mereka yang juga salah satu pendiri awal terbentuknya Boomerang, yaitu Hubert Henry Limahelu atau yang kerap disapa dengan HH5H. Boomerang sendiri kita ketahui sempat menjadi macan panggung di scene musik rock tanah air. Setiap performanya selalu dinanti oleh para penggemar musik cadas dan para Boomers nama fans militan mereka. Tak heran, hingga ribuan penonton kerap memadati area untuk menyaksikan penampilan live panggung band ini.
Namun kali ini Boomerang kembali dengan sesuatu yang baru yaitu dengan penyematan kata Reloaded sebagai makna transformasi munculannya kembali band itu, dan tentunya dengan pergeseran format baru pula. Seiring berjalannya waktu, Boomerang mengalami metamorfosis karena terjadinya proses pergantian sejumlah personel. Saat ini, band rock yang lahir pada 8 Mei 1994 tersebut telah diisi kembali oleh para mantan personel lamanya, yakni John Paul Ivan atau JPI (gitar), Faried Martin (drum), dan Andi Babas yang pada waktu sebelumnya pernah mengisi vokal, kali ini digeser posisinya ke lini bass menggantikan Henry. Sayangnya, vokalis pertama mereka, Roy Jeconiah selaku mantan vokalis yang selalu diidentikan dengan warna dan karakter Boomerang, menolak untuk ikut reuni Boomerang Reload dengan rekan-rekannya itu, dan hingga kini untuk posisi vokal sendiri masih open source alias hanya mendatangkan vokalis tamu sebagai pengisi kekosongan vokal saat ini.
Bahkan, aksi panggung Boomerang ketika menjadi band pembuka sempat ditakuti oleh band-band besar yang akan tampil setelahnya pada saat itu. Hal ini seperti diungkapkan oleh JPI yang merupakan salah satu pendiri dan gitaris Boomerang era tahun 1994-2005.
“Dahulu, Dewa19 dan Slank sempat ngambek dan kapok karena energi penonton sudah habis diperas setelah Boomerang selesai show sebagai pembuka, bahkan sampai sebagian penonton pulang lebih awal,” kata Ivan melalui akun medsosnya, beberapa waktu lalu.
Pernyataan itu senada dengan yang disampaikan oleh promotor rock ternama di Indonesia, yakni Log Zhelebour.
“Ternyata memang mereka (Boomerang) menunjukkan potensinya sebagai band show yang hebat. Artinya, Boomerang bisa mengimbangi aksi band-band yang lebih popular pada saat itu, seperti saat satu panggung dengan Dewa19 dan Slank. Band-band itu dilibas sama Boomerang,” bebernya.
Seiring semakin tingginya jam terbang, kegarangan aksi panggung Boomerang kian menggila. Tak ayal, Boomerang dipercaya menjadi band pembuka untuk band-band rock ternama dari luar negeri yang bertandang ke Indonesia, seperti Mr. BIG dan Megadeth.
Menjelang akhir tahun 2022, Boomerang Reload sukses mengguncang panggung Rock In Celebes di Kota Makassar. Sebagai band utama pada hari pertama di festival tahunan tersebut, Boomerang Reload menggandeng dua vokalis rock ternama, yakni Robbie Matulandi (eks Edane) dan Irang Arkad (eks BIP).
“Reuni ini merupakan wujud penghormatan kami kepada almarhum Henry sebagai last man standing di Boomerang,” ukata Babas.
Diketahui Henry selaku bassis pertama dan terakhir band, meninggal dunia pada April 2021 lalu, yang menjadikan dia sebagai orang terakhir di Boomerang (the last man standing).
Sementara itu, Faried berharap, dengan bangkitnya Boomerang Reload, musik rock di tanah air akan semakin bergairah kembali.
“Kami terus berusaha untuk memberikan yang terbaik, sehingga penonton bisa menikmati secara audio dan visual yang menarik dari perform kami,” tuturnya.
Pada 3 Maret 2023 mendatang, Boomerang Reload dijadwalkan akan menjadi band pembuka untuk grup musik asal Amerika Serikat, Hoobastank pada event Summerhype Festival 2023 di Jatim Expo, Surabaya. Sejumlah band lainnya yang juga turut menjadi pembuka, antara lain Rif/, Ungu dan Kotak.
Ivan menambahkan, keinginannya di tahun 2023 ini untuk bisa mewujudkan event konser di 30 kota dalam tema menyambut perjalanan 30 tahun perjalanan Boomerang.
“Konser road to 30 tahun ini, kami inginnya melibatkan para Boomers, selain pihak promotor, EO, sponsorship, dan media partner yang juga akan bergabung,” tegasnya.
Sepanjang kariernya di industri musik, Boomerang telah menelurkan sebanyak 11 album, yakni Boomerang (1994), K.O. (1995), Disharmoni (1996), Segitiga (1998), Best Ballad (1999) Xtravaganza (2000), Terapi Visi (2003), Urbanoustic (2004), Suara Jalanan (2009), Reboisasi (2012), dan Harmonis Tidak Seragam (2014), dengan tiga orang gitaris yang pernah mengisi formasinya, beberapa diantara masuk dalam album rekaman studio mereka antara lain Andry Franzy, Tommy Maranua dan Oiy.