Musik+ – Kuartet asal Malang, Shellin, kembali membuat kehebohan di dunia musik Indonesia dengan merilis single terbaru mereka berjudul “Wajah“. Setelah sukses dengan lagu-lagu seperti “Opia”, “Tantrum”, dan “Sulung”.
Kali ini Shellin berkolaborasi dengan vokalis band post-punk Closure, Dheka Satria alias Dugong, dalam menciptakan lagu yang berisi kisah tentang amarah dan kemuakan ini.
Dalam “Wajah“, nuansa modern electronic rock khas Shellin dipadukan dengan atmosfer industrial yang gelap, mirip dengan musik dari band Rammstein, Architects, Nine Inch Nails, dan Ghostmane.
Shellin terdiri dari empat anggota, yaitu M. Fitryan Al-Fajri (Abo) sebagai vokal dan gitar, Dwiky Rifandiant (Dwiky) sebagai gitaris, Rifqy Izzatul (Rifqy) sebagai pemain keyboard dan synthesizer, serta Gesang Priya Pamungkas (Icang) sebagai drummer.
Single “Wajah” menjadi penanda kembalinya Shellin di kancah musik tanah air setelah hampir satu tahun tidak merilis karya baru. Lagu ini juga menjadi bagian dari campaign “Tanah Terik Untuk Berdiri Dan Mati” sebagai rangkaian menuju album kedua mereka.
Dalam “Wajah“, Shellin ingin mengungkapkan keresahan para personil dan teman-teman dekat mereka yang merasa muak dengan lingkungan yang tidak mampu memahami mereka.
Lingkungan tersebut hanya mampu memberi kritik dan nasehat-nasehat omong kosong, serta merasa paling benar tanpa memahami kondisi satu sama lain.
Hal ini memicu perasaan direndahkan, muak, dan marah yang menjadi pemicu lahirnya single “Wajah“.
Abo, selaku penulis lirik pada single ini, menjelaskan bahwa cerita di balik lagu ini menggambarkan keinginan mereka untuk mencari tempat aman dari lingkungan “sok suci” dan yang merasa paling benar sendiri.
Dalam single “Wajah“, Shellin juga berkolaborasi dengan Dheka Satria alias Dugong sebagai vokalis. Suara Dugong yang berat semakin menambah nuansa industrial ala Rammstein, Architects, Nine Inch Nails, dan Ghostmane dalam lagu ini. Selain itu, mixing dan mastering lagu “Wajah“