Kisah PR Tiara Hermanto Mengawal Musik Koplo dan UMKM Naik Kelas

Membaca Kehidupan Melalui Suara, Cerita, dan Komunikasi yang Tak Terlihat

Oleh : Redaksi Musik+
Tiara Lupita Ayu Hermanto

MUSIK+ – Di balik layar industri musik dan komunikasi Indonesia, ada satu nama yang semakin diperhitungkan, tetapi jarang terlihat oleh publik secara luas.

Tiara Lupita Ayu Hermanto, seorang Public Relations Specialist yang kini berperan besar di PT JMusic Global Group, telah membuktikan bahwa di dunia yang semakin didorong oleh pencitraan dan visual, komunikasi yang sejati tetap lahir dari ketenangan, ketepatan, dan kedalaman pemahaman akan manusia itu sendiri.

Di tengah kegilaan industri hiburan yang penuh sorotan dan gempita, Tiara mengambil langkah yang berbeda: ia memilih untuk berbicara melalui pekerjaan yang membangun reputasi dengan hati-hati, memastikan bahwa pesan yang ia sampaikan mencerminkan integritas dan nilai yang berkelanjutan.

Namun, jika Anda hanya mengenal Tiara sebagai PR perusahaan besar, Anda mungkin belum sepenuhnya mengenalnya.

Tiara, lebih dari sekadar seorang komunikator—ia adalah penjaga narasi, seseorang yang menganggap komunikasi bukan sekadar tugas, tetapi sebuah seni untuk merawat hubungan manusia.

Dari menyuarakan pesan besar perusahaan hingga membangun citra individu dan merek, Tiara memiliki pendekatan yang mengedepankan empati dan pemahaman terhadap konteks.

Menariknya, peran Tiara dalam dunia PR tidak terbatas pada dunia korporasi saja.

Sebagai seorang yang memiliki pengalaman di dunia musik—sebagai vokalis band UNDVD dan pengisi suara dalam berbagai proyek—Tiara memahami bahwa komunikasi yang sesungguhnya berakar pada kemampuan untuk mendengarkan, meresapi, dan kemudian menyampaikan.

Sebagai bagian dari proyek besar, Tiara juga terlibat dalam Festival Musik Koplo Keliling (KOPLING) 2025, sebuah inisiatif kolaborasi antara Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Gajah Mada Entertainment yang menggabungkan musik dan ekonomi kreatif.

Dengan dua lokasi besar: Gambir Expo Jakarta (8–9 November) dan Stadion Pakansari Cibinong (22–23 November), festival ini tidak hanya akan mengguncang dunia musik Indonesia, tetapi juga menjadi motor penggerak untuk pemberdayaan UMKM—suatu langkah besar untuk menyatukan industri kreatif dan ekonomi rakyat.

Di tengah peran penting yang ia emban, Tiara hadir bukan hanya sebagai seorang PR yang berdiri di depan meja rapat atau menulis rilis pers, tetapi sebagai seseorang yang menata setiap pesan dengan penuh pertimbangan—karena ia memahami, bahwa dalam dunia yang semakin cepat bergerak, hanya pesan yang tepat yang dapat bertahan lama.

Mendalami Dunia yang Tidak Tergesa: Tiara dan Komunikasi yang Tepat Sasaran

Lahir dan tumbuh besar di Indonesia, Tiara mulai mengenal dunia komunikasi melalui panggung.

Ia adalah vokalis dari UNDVD, band gospel kontemporer yang memadukan musik modern dengan nilai spiritual.

Dari sana ia belajar bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga cara untuk menyampaikan pesan yang mendalam.

Suara bukan sekadar alat, melainkan identitas—sesuatu yang lebih dari sekadar nada, tetapi juga emosi, cerita, dan pengalaman.

Pengalaman di panggung membentuk cara pandangnya terhadap dunia.

Ketika banyak orang berbicara tentang reputasi dan citra, Tiara lebih sering memperhatikan bagaimana suara dan pesan diterima, serta bagaimana audiens merespons.

Di situlah letak kekuatannya—ia tahu bahwa citra yang baik tidak dibangun dengan berlebihan, tetapi dengan keseimbangan antara emosi dan logika.

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan keterampilan voice over—sebuah bidang yang membuka jalan baginya untuk berperan dalam berbagai proyek besar, termasuk pengisi suara di acara penting Blue Bird Group Tbk di Ibu Kota Nusantara.

Tidak hanya mengisi suara, Tiara menyadari bahwa di balik setiap kata yang ia ucapkan, ada makna yang harus disampaikan dengan penuh perhitungan.

Pengalaman seperti ini memperkaya keterampilannya dalam komunikasi.

Ia belajar bahwa suara yang benar-benar kuat tidak hanya terdengar, tetapi juga terasa.

Dari sinilah, Tiara belajar bahwa dalam dunia PR, komunikasi bukan hanya soal apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya dengan tepat.

Tiara dan PR: Menjaga Makna dalam Setiap Pesan

Berpindah dari dunia musik ke PR, Tiara membawa pendekatan yang berbeda dari kebanyakan profesional.

Ketika banyak orang berfokus pada pencapaian pribadi atau mencari pengakuan, Tiara justru memilih untuk mendalami seni mendengarkan dan meresapi kebutuhan orang lain.

Dalam dunia PR di PT JMusic Global Group, ia tidak hanya menyusun pesan, tetapi juga menjaga makna dari setiap narasi yang ia sampaikan.

Di dunia yang sering kali berbicara dengan nada bising dan berlebihan, Tiara lebih memilih untuk berbicara dengan cara yang halus namun pasti.

Baginya, PR bukan hanya tentang menjual cerita, tetapi tentang membangun kepercayaan.

Ia memahami bahwa sebuah brand atau individu tidak akan bertahan lama tanpa kepercayaan tersebut.

Kepercayaan yang dibangun melalui konsistensi, integritas, dan komunikasi yang berbasis pada pemahaman manusia.

Salah satu pencapaian besar Tiara dalam dunia PR adalah ketika ia membantu Yuvita Apolonia Ginting, seorang kandidat DPRD, untuk membangun personal branding yang lebih dekat dengan rakyat.

Ia merancang kampanye yang tidak mengandalkan jargon politik atau kepentingan pribadi, melainkan berbasis pada narasi yang lebih humanis, jujur, dan langsung menyentuh hati masyarakat.

Dengan pendekatan yang lebih empatik dan terfokus pada nilai, Tiara tidak hanya berhasil membuat kampanye yang menarik, tetapi juga menghubungkan kandidat dengan pemilihnya di tingkat yang lebih pribadi.

Ini adalah contoh bagaimana komunikasi dapat menjadi kekuatan yang menyatukan, bukan memisahkan.

KOPLING 2025: Menggabungkan Musik dan UMKM dengan Sentuhan PR yang Taktis

Dalam proyek terbesar Tiara, Festival Musik Koplo Keliling (KOPLING) 2025, perannya tidak hanya terbatas pada menyampaikan pesan.

Tiara hadir sebagai pilar komunikasi yang menjembatani berbagai pihak: kementerian, media, sponsor, UMKM, dan tentu saja, publik.

Festival ini tidak hanya tentang musik, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi rakyat melalui promosi UMKM yang lebih luas.

Sebagai PR untuk KOPLING 2025, Tiara mengoordinasikan strategi komunikasi yang melibatkan banyak stakeholder.

Festival ini adalah bukti nyata bahwa musik dapat menjadi penggerak ekonomi, bukan hanya hiburan belaka.

Dengan dua lokasi besar—Gambir Expo Jakarta pada 8–9 November dan Stadion Pakansari Cibinong pada 22–23 November—KOPLING 2025 akan menjadi ajang terbesar untuk memperkenalkan produk UMKM Indonesia ke khalayak lebih luas, sambil mengguncang industri musik dengan penampilan-penampilan spektakuler.

Di tangan Tiara, pesan yang ingin disampaikan sangat jelas: musik koplo bukan sekadar hiburan, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat.

Tiara bekerja di balik layar untuk memastikan bahwa setiap elemen festival ini—dari media coverage, hubungan sponsor, hingga partisipasi UMKM—berjalan lancar dan terkoordinasi dengan baik.

Ia menjaga agar setiap cerita yang dibawa oleh UMKM memiliki ruang untuk berkembang, sementara pesan festival tetap terasa kuat di setiap langkah.

Jejak yang Tertinggal: Antara Kejujuran dan Konsistensi

Jika ada satu hal yang membedakan Tiara dari banyak profesional lain di bidang komunikasi, itu adalah ketenangannya.

Di dunia yang sering kali terburu-buru, Tiara tidak tergesa-gesa untuk membuat langkah besar yang melibatkan banyak sorotan.

Sebaliknya, ia memilih jalur yang lebih pelan, tetapi dengan konsistensi yang tak tergoyahkan.

Melalui pengalaman panjang di dunia PR, Tiara memahami satu prinsip dasar: bahwa reputasi adalah sesuatu yang harus dijaga, bukan dicari.

Baginya, PR bukan hanya tentang seberapa cepat kita bisa mengirimkan pesan atau membuat sebuah cerita viral—tetapi seberapa dalam kita memahami dampak dari pesan yang kita kirimkan.

Setiap langkah yang diambil oleh Tiara dalam kariernya adalah langkah yang terukur, penuh perencanaan, dan berlandaskan nilai yang kuat.

Baik itu di dunia musik, politik, atau UMKM, Tiara selalu menyusun setiap narasi dengan kesadaran penuh bahwa kepercayaan dan integritas adalah modal utama dalam membangun reputasi yang abadi.

Melangkah ke Depan: Tiara yang Akan Terus Membuat Cerita

Ke depan, Tiara sudah menyiapkan dirinya untuk lebih dari sekadar PR di balik layar.

Dengan pengalaman yang terus berkembang, baik di dunia musik, komunikasi, dan ekonomi kreatif, ia akan terus mengembangkan dirinya dan memperkuat personal branding yang telah dibangunnya.

Ia bukan hanya seorang PR—ia adalah penjaga cerita yang tahu kapan harus berbicara, kapan harus mendengarkan, dan kapan harus membawa pesan itu ke ruang yang tepat.

Satu hal yang pasti: dalam setiap perjalanan dan cerita yang ia bangun, Tiara akan terus memainkan peran penting dalam membentuk narasi yang lebih baik—untuk perusahaan, untuk masyarakat, dan untuk dunia yang terus berkembang.

+ Bagikan

Lainnya Dari Musikplus